MENUTUP AIB PRIBADI : Problem Gadis Tidak Perawan Mau Nikah

 Problem bagi gadis tidak perawan mau nikah : haruskah jujur kepada calon suami soal ketidak keperawanan ?. Menutup aib diri adalah wajib, inilah salah satu cara menutup aib bagi gadis tidak perawan yang akan menikah.

Problem bagi gadis tidak perawan mau nikah : haruskah jujur kepada calon suami soal ketidak keperawanan ?

Ada pertanyaan yang sangat mendasar, yaitu : "Apakah seorang gadis (wanita yang masih single / belum pernah menikah )namun karena suatu sebab ia sudah kehilangan keperawanannya, harus menceritakan aibnya tersebut kepada calon suami yang akan menikahinya? "

Menjawab pertanyaan tersebut harus dari berbagai sudut pandang. Di bawah ini beberapa sudut pandang bahasan kami :

1. PANDANGAN DARI SUDUT AGAMA (ISLAM) :

Pendapat penulis senada dengan pandangan yang ada tautan http://lampung.tribunnews.com/2014/09/11/hukum-menceritakan-aib-sendiri
dan dari artikel yang bisa dibaca di tautan http://ikadi.or.id/component/content/article/41-tafakkur/746-menutup-aib-diri-sendiri-dan-orang-lain.html
yang pada intinya demikian :

Menutup aib diri adalah wajib

Aib adalah suatu cela atau kondisi yang tidak baik tentang seseorang. Jika diketahui oleh orang lain, akan membuat rasa malu. Rasa malu ini membawa kepada efek psikologi yang negatif jika tersebar. Ajaran Islam melarang keras aib seseorang diceritakan. Tidak boleh sekali-kali menyebarkan tentang apa atau bagaimana kondisi yang tidak baik tentang seseorang. Bahkan, Islam mengajarkan untuk menutupinya.

Allah berfirman yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (Surat 49 Al Hujarat ayat 12).

Rasulullah SAW juga bersabda, yang artinya: "Wahai orang yang beriman dengan lisannya, tetapi tidak beriman dengan hatinya, janganlah kamu mengumpat kaum muslimin dan janganlah mengintip aib mereka. Barangsiapa yang mengintip aib saudaranya, niscaya Allah akan mengintip aibnya. Siapa yang diintip Allah akan aibnya, maka Allah akan membuka aibnya meskipun dirahasiakan di lubang kendaraannya." (HR At-Tirmidzi).

Bahkan, Rasulullah SAW juga melarang seseorang untuk membuka aib dirinya sendiri kepada orang lain, sebagaimana sabdanya: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu – padahal Allah telah menutupnya- dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya." (HR Bukhori Muslim).

Kewajiban Menutub Aib Orang Lain.

Sebaliknya, Rasulullah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang menutup aib saudara-saudara mereka, dengan menutup aib mereka di dunia dan akhirat, seperti dalam hadis sahih: "Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat." (HR Muslim)

Kategori aib:

1. Aib yang sifatnya khalqiyah. Aib yang sifatnya qodrati dan bukan merupakan perbuatan maksiat. Seperti cacat di salah satu organ tubuh atau penyakit yang membuatnya malu jika diketahui oleh orang lain.

2. Aib yang berupa perbuatan maksiat, yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Maksiat yang dilakukan sembunyi-sembunyi juga terbagi menjadi dua:
  • Perbuatan maksiat yang hanya merusak hubungannya secara pribadi dengan Allah, seperti minum khamr, berzina, dan lainnya. Jika seorang muslim mendapati saudaranya melakukan perbuatan seperti ini, hendaklah ia tidak menyebarluaskan hal tersebut. Namun, dia tetap memiliki kewajiban untuk melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar. Imam Syafi’i berkata, "Siapa yang menasihati saudaranya dengan tetap menjaga kerahasiaannya, berarti dia benar-benar menasihatinya dan memperbaikinya. Sedang yang menasihati tanpa menjaga kerahasiaannya, berarti telah mengekspos aibnya dan mengkhianatinya."
  • Perbuatan maksiat yang dilakukan sembunyi-sembunyi tapi merugikan orang lain, seperti mencuri, korupsi, dan lainnya. Perbuatan seperti ini diperbolehkan untuk diselidiki dan diungkap, karena hal ini sangat berbahaya jika dibiarkan. Sebab, akan lebih banyak lagi merugikan orang lain.

Kesimpulannya, bagi gadis yang karena suatu sebab sudah kehilangan keperawanannya sebaiknya tidak usah menceritakan aib tersebut kepada calon suami demi keutuhan hubungan rumah tangga dengan suami kelak


2. Dalam Pandangan Sosial - Psikologis :


Akan sangat indah jika si gadis yang sudah kehilangan keperawannya bisa berlaku berterus terang akan keadaannya kepada calon suami dan demikian juga si calon suami mampu menerima keadan tersebut secara ikhlas.

Namun, hal demikian sangat sulit terjadi, khusunya bagi kita masyarakat Asia ini. Mayoritas kaum lelaki kita masih egois, menuntut keperawanan calon istri. Tidak bisa menerima keadaan calon istri apa adanya. Padahal, seharusnya masa lalu siapapun, termasuk masa lalu calon istri, adalah hak dia, bukan hak calon suami untuk menghakimi.

Justru yang terjadi jika si gadis menceritakan apa adanya, maka si calon suami biasanya akan memutuskan pertunangan dan membatalkan pernikahan. Pun jika berlanjut ke jenjang pernikahan, maka sangat rentan terjadi konflik laten antara pasangan tersebut. Ada konflik sekecil apapun, sangat mudah bagi si suami untuk mengungkit - ungkit masa lalu si istri.

Karena itu, dari pandangan sosio - psikologis, sebaiknya si gadis yang sudah kehilangan keperawanannya TIDAK PERLU MENCERITAKAN aib tersebut kepada calon suami demi kebahagiaan kehidupan rumah tangga kelak.

KESIMPULAN :

  • Bagi para gadis, jagalah kesucian (keperawanan) kalian. Karena keperawanan adalah sesuatu yang amat berharga sebagai anugerah Tuhan bagi kalian.
  • Keperawanan memang bisa hilang karena berbagai sebab baik karena perzinahan dengan kekasih (faktor suka-sama auka) maupun pemerkosaan.
  • Bagi para gadis ayng sudah terlanjur kehilangan keperawanan karena kesalahan dan kelalaian (perzinahan) maka segeralah bertaubat nasuhah (taubat dengan sebenar-benarnya).
  • Bagi gadis korban pemerkosaan, tabahlah, karena kesucian hakikimu tidak serta merta turut hilang karena peristiwa tersebut.
  • Bagi para gadis yang sudah kehilangan keperawanannya sebaiknya tidak usah menceritakan aib tersebut kepada calon suaminya demi tercapainya maslahat dan kebahagiaan rumah tangga kelak.

Inilah salah satu cara menutup aib bagi gadis tidak perawan yang akan menikah.

Bagaimanapun, supaya menghilangkan trauma dan ketakutan bagi anda para gadis yang telah kehilangan keperawanan karena berbagai sebab, perlu solusi sehingga alat kewanitaan anda bisa pulih menjadi selayaknya perawan lagi. Dan ketika malam pertama anda dengan suami bisa mengalami sensasi layaknya malam pertama ketika anda masih gadis.

Untuk itu silahkan baca di tautan https://www.kembaliperawan.info/2010/01/solusi-supaya-menjadi-perawan-kembali.html

Sekian artikel ini semoga bermanfaat.

Last Updated 2018-04-14T05:06:01Z


Terimakaih atas kunjungan Anda. Kiranya Allah memberkati.

Postingan Utama :

SOLUSI DAN CARA SUPAYA KEMBALI SEPERTI PERAWAN LAGI


Solusi dan cara supaya kembali seperti perawan lagi. Yaitu cara mengembalikan keperawanan secara mudah dan alami, merapatkan vagina dan memperbaiki selaput dara tanpa operasi sehingga dapat menjalani malam pertama seperti layaknya perawan lagi. Dengan "HERBAL KEMBALI PERAWAN" yang merupakan ramuan herbal sari rapet alami inilah yang menjadi solusi permasalahan organ kewanitaan Anda. Sangat cocok bagi gadis yang telah kehilangan keperawanannya maupun ibu-ibu yang mengalami vagina longgar. Herbal ini juga sangat efektif untuk mengobati keputihan. Baca selengkapnya

Artikel Terbaru :

Bagaimana Mendidik Anak Gadis Masa Pubertas ?

Sebagai orang tua yang punya anak gadis memasuki usia remaja yang mengalami pubertas awal, apa yang harus dilakukan ? Bagaimana cara mendidik anak gadis masuk masa pubertas ? Baca selengkapnya

Postingan Populer :

FACEBOOK :

Halaman Facebook :
HERBAL KEMBALI PERAWAN
My Facebook :
Tiknan Tasmaun

Website dan blog-ku yang lain :